Monday, December 25, 2006

cemara di bulan desember

1/
tak pernah kurisau tentang chairil
di antara derai cemara
yang berbisik tentang hari harimu, desember

dan tak akan ada salju yang luruh di dahanmu
hujan terlalu jenuh menghitung kapal yang berlabuh
sementara pokokmu serupa doa yang tak ujung jatuh

inilah pantai yang begitu beku
penyair telah menutup buku
hingga di sepanjang desember
kunantikan kelahiran kata baru

2/
hujan ini mencipta sapardi
sepanjang desember, di trotoar jalan yang kulewati
ada jejak nafas yang memburu hari
serupa duka yang tak kunjung mati

berderet cemara, berjajar kenangan
duka ini seperti mata, sedang puisiku hanyalah kata
di bibir sesuatu, keduanya mati
kudengar nafasnya menghilang ditelan hari

cemara membisikkan sebuah nama, entah siapa

0 Comments:

Post a Comment

<< Home